Jika anda menyangka grafiti selalu indentik dengan orang-orang yang pilox dinding tembok di jalanan maupun perumahan yang katanya tidak gunanya. Jangan salah. Sekelompok orang yang menjadi bagian dari komunitas Tembok Bomber berhasil menunjukan sisi lain dari kehidupan sekelompok seniman jalanan.
Dengan mengucapkan syukur, akhirnya pada hari kedua sekitar pukul lima sore waktu setempat. Diwarnai oleh hujan yang turun antara deras dan tidak, selesai sudah pengerjaan program Warnai Sekolah. Walaupun kru pengerjaan hari ini berkurang satu karena Rima tekena demam (cepat sembuh ya ma), ternyata semangat kepedulian yang diperlihatkan tiga prajurit tersisa masih bisa menyelesaikan dengan amat sangat baik. Sekali lagi mari kita berikan tepuk tangan salut bagi mereka =D> =D> =D>
Sebelum:
Sesudah:
Program:
Program Warnai Sekolah. Memperindah satu bangunan/ruangan TK dengan design yang sesuai, menggunakan media cat dan pilox. Diharapkan walapun keadaan dan kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan, dengan adanya ruang kelas yang meriah bisa membuat anak-anak tidak pernah bosan untuk datang ke sekolah.
Lokasi:
TK Rahayu Terpadu Satu Atap SDN Pasir Tengah 01. Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Bogor. Satu Atap disini berarti masih dalam satu kepengurusan dengan SD-nya. Sekitar satu jam keatas dari kota Bogor.
Profil Sekolah:
Sekolah ini menjadi satu-satunya TK di daerah tersebut. Uang sekolah setiap bulannya yang ditarik dari masing-masing orang tua sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). Sebagian besar murid SD-nya harus berjalan kaki selama satu jam untuk mencapai lokasi. Mata pekerjaaan dari orang tuanya kalau tidak buruh menjadi pedagang.
Sahabat Solidaritas:
Para kru yang mempersiapkan konsep dan mengerjakan design;
Aram Kaleva (Aram), Kicky Octaviano (Kicky) dan Wibisana Sudrajat (Wibi) dari komunitas Tembok Bomber yang mengerjakan dalam ruangan, dan ada Rima Mariana Oentoe (Rima) yang mengerjakan bagian luar depan bangunan.
Dokumentasi oleh Tedi K. Wardhana.
Persiapan/Pelaksanaan:
Persiapan konsep dilakukan satu hari. Konsep design dilakukan berdasarkan koridor yang disarankan dalam mendesign satu ruangan untuk anak-anak TK. Dimana warna dan unsur gambar yang ditampilkan harus sesuai. Empat bagian tembok yang didesign dibedakan dalam tembok untuk pengenalan abjad, pengenalan angka, peletakan karya murid dan satu bagian lagi untuk membangkitkan kreativitas para murid. Pelaksanaan program dilakukan selama dua hari oleh empat sahabat solidaritas.
Perincian Modal/Biaya:
Hanya bermodalkan kepedulian, kepercayaan dan ketulusan membantu dari setiap sahabat solidaritas yang terlibat.